Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Ibu Stop Lakukan Ini Ketika Anak Sakit!

Yang Harus Dilakukan Ibu Ketika Anak Sakit

Pixabay

Mommy - Ketika anak sakit, rasanya sedih campur khawatir. Melihat anak yang biasanya ceria menjadi lesu, pucat, rewel, mata yang sayu dan lebih manja dari biasanya. Kadang sebagai orangtua terutama Ibu memiliki kekhawatiran lebih dari pada ayah. Seringkali Ibu berucap agar sakitnya anak berpindah kepada ibu. 

Karena rasa cintanya seorang ibu, ibu tidak tega melihat anak-anak sakit meski hanya demam atau flu. Rasanya sedih harus melihat anak-anak tidak seceria biasanya. Tapi, ingatlah bahwa sebaiknya kita berucap yang baik-baik. Sebagai seorang ibu kita dianugerahkan lisan yang InsyaAllah mustajab. Maka lebih baik kita berdo'a yang baik-baik agar anak cepat sehat dan kita sebagai orangtua yang menjaga dan merawatnya diberikan kesehatan, kemampuan juga kesabaran. 

Bayangkan saja jika seorang ibu sakit, namanya juga ibu, meskipun sakit masih mampu untuk masak, nyuci, beberes rumah meski napas terengah-engah, meski lemas dan menahan rasa yang tidak nyaman. Tapi itulah naluri seorang ibu yang tetap ingin memberikan yang terbaik untuk keluarganya. 

Bunda-bunda shalihah dimanapun berada yang semoga dirahmati Allah. Stop berdo'a untuk memindahkan sakit anak kepada kita, ya. Bukan karena tidak sayang, tapi peran kita sangat dibutuhkan saat anak sakit maupun tidak. Kesehatan dan kewarasan kita sangat berpengaruh besar pada masa tumbuh kembangnya. Anak-anak yang diasuh oleh ibu yang sehat dan bahagia juga akan menerima energi yang sama. 

Bunda, ingatkah ketika kita sakit, lelah atau belum makan lalu anak rewel? Apa yang kita lakukan dan rasakan? Lebih mudah mengontrol sabar atau lebih mudah terpancing emosi? Jawabannya pasti lebih cenderung kepada pilihan kedua, kan? Maka penting sekali untuk kita sebagai ibu menjaga kesehatan tubuh, pikiran dan perasaan. Yang tentunya perlu dukungan dari suami, ya. 

Yang harus Bunda lakukan ketika anak sakit, yaitu:

1. Tetap Tenang dan Jangan Panik Berlebihan

Pixabay

Jangan panik berlebihan ketika anak sakit. Saat panik kita cenderung tidak bisa berfikir dengan bijak dan mudah mengambil keputusan. Berusahalah untuk tetap tenang dan berikan pertolongan pertama untuk anak. 

Berikan obat penurun panas misalnya. Bisa juga membalurkan minyak telon ke tubuh anak, mengompres untuk menurunkan panas dan lain sebagainya yang bisa dilakukan sebelum memutuskan akan membawa anak berobat dimana dan kapan. 

Tapi, jangan sampai karena panik, Bunda jadi tidak mengontrol obat yang diberikan anak. Lihat tanggal kadarluarsanya, lihat takaran dan efek sampingnya. Yang pasti sebelum mencoba menenangkan anak, Bunda harus bisa menenangkan diri terlebih dahulu, ya. Karena ketenangan yang Bunda lakukan bisa memberikan sedikit ketenangan dan kenyamanan bagi anak. 

Anak merasa aman dan nyaman karena Bunda juga tenang dalam menjaga dan merawat anak. Ketenangan kita juga memberikan energi positif kepada anak seakan memberikan sinyal bahwa semua akan baik-baik saja. Anak merasa nyaman akan mengungkapkan perasaan tidak nyamannya, bisa merengek seperti apapun dan bagaimanapun dengan sang Ibu. Menjadi dirinya sendiri tanpa harus pura-pura kuat, menahan nangis dan kerewelan ala anak-anak. 

2. Cukup Asupan dan Jangan Telat Makan

Ketika anak mulai tenang dan terkondisikan, utamakan untuk makan yang cukup nutrisi agar asupan dan kesehatan tetap terjaga. Ibu makan tetap enak bukan berarti tidak memikirkan anak, justru karena mempersiapkan diri untuk menjaga dan merawat anak yang masih belum tahu kapan sembuhnya, ibu berusaha untuk selalu siap siaga ketika anak mulai merengek kembali. 

Anak sakit biasanya nafsu makan ibu turut menurun, tapi ini tidak boleh dituruti. Ibu harus tetap makan seperti biasanya, ibu harus tetap sehat dan kuat, karena menjaga dan merawat anak yang sakit membutuhkan jauh lebih banyak tenaga, keihklasan, dan juga kesabaran. Saat tubuh kita fit, kita bisa lebih sabar menghadapi kerewelan anak dan tidak mudah terpancing emosi. 

Karena saat kita kelelahan, lapar, kurang tidur tubuh kita tidak siap melayani kerewelan anak yang berujung pada memarahi anak, membentak atau tidak ikhlas dalam menjaga anak. Anak merasa semakin tidak nyaman dengan sakitnya juga dengan perasaannya. Ingin mengeluh pada Ibu tetapi takut Ibu marah, akhirnya memberikan luka batin pada anak yang tidak terlihat. 

3. Istirahat Sejenak Ketika Anak Sudah Tenang

Pixabay

Istirahatlah jika anak sudah lebih tenang. Jika anak terlelap bukan sebuah dosa jika Ibu juga ingin merebahkan badan sejenak untuk melemaskan persendian dan otot yang kaku. Tidurlah meski hanya sebentar, karena belum tentu anak tidur lebih lama, justru ketika sakit tidur anak tidak tenang dan lebih cepat bangun. Maka pergunakan waktu sebaik-baiknya untuk beristirahat. 

Ketika anak bangun maka kita sudah siap dengan segala kerewelan dan rengekan anak-anak. Disinilah kesabaran kita akan sangat diuji, anak yang selalu ingin digendong, mudah menangis, minta selalu dilayani mudah sekali marah-marah karena hal kecil. Maka persiapkan emosi yang stabil untuk melayani si kecil saat sakit. Mereka juga tidak ingin sakit dan tidak ingin merepotkan kita, ingat selalu bahwa mereka ada karena kita yang menginginkan. 

4. Utamakan Anak dan Lupakan Sejenak Pekerjaan Rumah

Pixabay

Ketika ada waktu tenang, berikan waktu itu untuk tubuh kita. Tidak harus cepat-cepat membereskan rumah. Berikan gak tubuh untuk beristirahat dan menerima asupan yang cukup agar tetap terjaga kesehatannya. Jika pekerjaan yang dilakukan tidak selesai dan anak sudah bangun dan segala rengekannya dan kita belum sempat istirahat apalagi makan, tentu hal seperti ini akan memicu emosi kita. 

Lupakan sejenak rumah yang bersih dan rapi. Jika memang tidak memungkinkan untuk bersih-bersih rumah, tidaklah masalah. Anak membutuhkan kita sebagai sandaran, anak tidak memikirkan rumah bersih dan rapih, yang mereka inginkan adalah kehadiran kita di salah satu waktu terpentingnya, yaitu saat sakit. 

Allfams – Bunda shalihah dimanapun berada. Jangan lupa sayangi diri sendiri. Dengan menyayangi diri sendiri maka kita juga lebih mudah menebar cinta untuk orang lain. Jangan lupa bahwa kita butuh perhatian, cinta dan kasih sayang setiap harinya. Berikan sugesti positif setiap harinya, agar kita terbiasa dengan hal-hal baik. 

Jadilah orangtua yang bahagia karena anak tidak meminta kita untuk sempurna, tapi hadirlah di waktu-waktu terpentingnya, salah satunya adalah ketika anak-anak sakit. Momen ini akan selalu di ingat oleh anak, siapakah yang hadir saat mereka melewati masa-masa tidak nyamannya. 

Apapun itu, berikan yang terbaik untuk anak dan juga diri sendiri. Karena diri sendiri juga butuh diapresiasi. Sabar dan ikhlas menjadi satu kesatuan sebuah kekuatan dalam menjaga anak-anak terutama saat sedang sakit. Semoga lelah kita berbalas kebaikan di sisi Allah. 
Semoga bermanfaat ya, Ayah Bunda. Jangan pernah lelah menebar cinta dan kasih sayang kepada orang-orang terkasih. Terus dampingi anak dalam masa tumbuh kembangnya yang tidak akan pernah bisa terulang kembali.

Post a Comment for "Ibu Stop Lakukan Ini Ketika Anak Sakit! "