Suami Marah? Pahami 5 Hal Ini untuk Menaklukannya!
Jangan Panik, Tetap Tenang Saat Suami Marah
![]() |
Wedding - Suami adalah pemimpin dalam rumah tangga. Seorang pemimpin tentunya mempunyai kewajiban untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga dan membimbing keluarganya agar tidak salah arah. Seorang suami memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjadi sosok pelindung keluarganya, namun suami adalah manusia biasa yang tak luput dari salah khilaf.
Dalam berumah tangga, sudah pasti ada saja bumbunya. Salah satunya ketika suami marah pada istri. Itu adalah yang manusiawi. Rumah tangga tidak terlepas dari permasalahan dan ujian, baik pihak internal ataupun pihak eksternal.
Terkadang hanya masalah kecil, tapi karena banyaknya faktor yang menjadikan situasi dan kondisi menjadi makin runyam. Yang sebelumnya mungkin bisa ditahan dan mereda, justru makin menjadi karena keadaan menjadi faktor pendukung suami menjadi marah.
Ada masa dimana suami merasa marah, baik karena permasalahan rumah tangganya ataupun karena permasalahan di luar rumah yang terbawa ke rumah. Nah, marahnya seorang suami itu berbeda dengan istri.
Kebanyakan ketika istri marah mereka ingin dibujuk, ditanya penyebab marahnya. Namun, lelaki tidak demikian. Jadi jangan lakukan hal yang sama seperti marahnya seorang istri. Istri memang lebih peka dengan keadaan dari pada suami, namun terkadang membuatnya justru terburu-buru mengambil tindakan.
1. Menjadi Lebih Pendiam
Biasanya, ketika suami marah, mereka akan cenderung lebih banyak diam. Diamnya itu tentu banyak hal yang dipikirkan. Banyak hal yang ditahan, terutama amarahnya jangan sampai ada yang melayang.
Sebagai seorang istri, tentu akan merasa serba salah. Ikut diam dengan keadaan suami, tidak ingin dinilai tidak peduli. Ingin bertanya mengapa tiba-tiba diam, juga takut suami semakin marah karena merasa terganggu.
Mungkin diamnya butuh waktu untuk sendiri, dan hal ini membuat wanita bergelar istri menjadi resah dan gelisah. Karena merasa tidak suka diabaikan saat marah, maka seringkali istri buru-buru memberondong suami dengan banyak pertanyaan.
Padahal, marahnya suami itu berbeda dengan kita kaum hawa. Mereka punya cara yang bisa dikatakan bertolak belakang dengan kita. Jadi ketika suami tiba-tiba lebih banyak diam dari biasanya, jangan langsung panik. Biarkan saja dulu dengan diamnya.
2. Terlalu Banyak Pertanyaan Membuatnya Makin Stress
Pixabay |
Jangan panik ketika menyadari bahwa suami sedang marah. Jangan hujani dengan pertanyaan mengapa ia marah, ada masalah apa, dengan siapa, dan terus memaksa bertanya sampai suami mau menjawab.
Tindakan seperti ini bukan membuat suami merasa dipedulikan, karena tindakan demikian adalah apa yang perempuan ingin dapatkan ketika marah. Sedangkan ketika laki-laki marah, tidak suka banyak ditanya apalagi sampai memaksa. Tunggu saja, nanti kalau emosinya mereda, mereka akan bercerita dengan sendirinya.
Kalaupun masih belum ada tanda-tanda mereka akan bercerita, maka tunggulah sampai suasana hatinya terlihat membaik. Biarkan istirahat dan makan terlebih dahulu, barulah tanyakan pelan-pelan ketika sudah lebih tenang.
3. Berikan Waktu Sendiri
Berikan waktu sendiri untuk suami. Waktu sendiri adalah cara untuk menetralkan diri. Biarkan mereka menenangkan diri, mungkin sedang berpikir, sedang introspeksi atau ada hal lain yang membutuhkan waktu sendiri. Jangan panik, nanti mereka punya cara tersendiri untuk berinteraksi.
Mungkin akan lama waktu yang mereka butuhkan untuk sendiri. Tapi itu akan jauh lebih baik bagi mereka. Karena mereka terkadang butuh tenang, tidak selalu ingin tempat berbagi, kadang mereka tidak ingin melibatkan kita dalam masalah mereka. Ataus memang tidak ingin memikirkan lagi masalahnya.
Tetap tenang, jangan berpikir terlalu jauh apalagi sampai ikut marah karena suami memilih menyendiri dibandingkan menceritakan masalahnya kepada kita. Hargai pilihannya, selama itu tidak berdampak buruk pada kelangsungan rumah tangga.
4. Hanya Menjawab Seperlunya
Ketika mereka marah, biasanya cenderung tidak ingin diganggu dan tidak ingin ditanya. Jikapun mereka menjawab, mungkin akan menjawab seperlunya, singkat padat dan tidak jelas. Karena memang tidak ingin menjawab.
Jawaban singkat yang mereka berikan karena ingin kita diam dan menyadari bahwa mereka sedang tidak ingin menjawab dan menjelaskan apapun kepada kita. Jangan dipaksa untuk menjawab secara detail, karena bisa membuatnya makin marah.
Saat istri menyadari bahwa suami sedang marah karena pertanyaan yang diajukan hanya dijawab seperlunya, jangan panik apalagi sampai terpancing emosi karena kesal dijawab seperlunya. Itu adalah kode bahwa mereka sedang tidak ingin diganggu.
5. Ketika Bertingkah Semaunya
Ada beberapa tipe suami yang mengungkapkan kemarahannya dengan benda di sekitarnya. Ketika tiba-tiba suami yang biasanya rajin dan rapih, jadi sembarangan menaruh handuk, melempar pakaian atau memperlakukan benda disekitarnya tidak seperti biasanya, itu adalah salah satu cara untuk mengekspresikan emosinya.
Selama suami tidak bertindak kasar pada kita, biarkan saja dulu sampai marahnya mereda. Karena menanyakan alasan marahnya saat mereka sedang marah, sama saja dengan mencari masalah baru.
Jika kita tidak ingin terpancing dengan tindakannya, maka alihkan pikiran kita dengan aktifitas lainnya. Apabila lelah membayangkan seberapa berantakan rumah karena ulah suami yang marah, tinggalkan saja dulu. Beristirahatlah, jika kita sudah membaik moodnya, barulah bereskan satu persatu.
Karena istri tentu akan sangat sensitif melihat rumah kotor dan berantakan, itu sebabnya kita juga harus menahan diri agar tidak memunculkan masalah baru lagi.
Alll Fams - Sabar, jangan ikut terpancing emosi. Kalau keadaan sudah lebih membaik, barulah pelan-pelan rapikan kembali tanpa harus berkomentar yang bisa membuat keadaan makin memburuk. Sesungguhnya mereka paham kita keberatan dengan sikapnya, tapi mereka hanya tidak ingin menyadarinya.
Jangan panik lagi ya, Bunda. Jika menyadari bahwa suami marah, tetap tenang, jalani aktivitas seperti biasa, mawas diri dan jangan lupa introspeksi diri.
Karena dalam pernikahan tidak akan terbebas dari ujian. Perbedaan kebiasaan adalah hal wajar. Karena kita tentu dibesarkan dengan kondisi keluarga yang berbeda-beda.
Pola asuh orangtua kita dulu tentu menjadikan karakter kita yang sekarang. Pahami dan hargai perbedaan. Agar perbedaan bisa berjalan beriringan dan saling menutupi kekurangan. Semakin melihat kekurangan, maka dalam menjalani rumah tangga akan terasa lebih berat.
Jika sudah berat menjalani bahtera rumah tangga, maka yang terpikirkan adalah perpisahan. Mau menikah dengan siapapun, kita tidak akan terlepas dari ujian. Perbedaan akan selalu ada mewarnai rumah tangga kita.
Wedding - Anggaplah sebagai warna yang melengkapi, bukan untuk menghancurkan. Maka setiap permasalahan yang dihadapi akan dilewati dengan lebih mudah.
Karena ketika ujian rumah tangga kita jadikan masalah hidup yang besar, maka rumah tangga kita akan sangat rentan sekali. Tidak ada kehidupan yang berjalan tanpa ujian, setiap kehidupan memilki ujian masing-masing.
Menghadapi kemarahan suami hanyalah satu dari sekian ujian kehidupan. Jalani dan nikmati setiap prosesnya, berbeda individu tentu berbeda pula karakternya. Tidak mungkin kita akan memiliki pasangan yang sempurna tanpa kekurangan. Tidak pernah marah, tidak pernah mengatur ataupun sangat penyabar.
Perbedaan ini kita jadikan lahan untuk belajar menerima dan menghargai perbedaan. Karena perbedaan itu indah.
Semoga bermanfaat, jangan lupa bahagia. Bunda Fams.
Nice
ReplyDelete