Awas! Hal Ini Dapat Merusak Milyaran Sel Otak Anak
Kesalahan Orangtua yang Merusak Milyaran Sel Otak Anak
![]() |
| Pixabay |
Kids and Parenting - Dari hasil penelitian Dr. Lise Gliot dari Fakultas kedokteran Chicago, masa 2-3 tahun pertama kehidupan anak memiliki 10 triliyun sel otak yang siap tumbuh membangun kecerdasan seorang anak. Bisa dibayangkan ya betapa masa keemasan ini pertumbuhan dan perkembangan anak begitu pesat. Begitu pentingnya masa-masa golden age ini, orangtua wajib memahami apa saja kebutuhan anak untuk menunjang masa tumbuh kembangnya yang begitu pesat.
Di masa golden age ini, bisa dikatakan memori anak sangat bersih dan sangat cepat dalam menerima sesuatu di dalam memorinya, semua hal diterima dengan sangat baik. Anak belum bisa memfilter hal-hal apa saja yang baik dan yang buruk. Sehingga, disinilah besarnya peran orangtua dalam mempersiapkan anak dan menjaga anak di masa keemasannya ini.
Bisa kita bayangkan jika di usia ini lebih banyak hal buruk yang diterima anak dibandingkan dengan hal-hal baik, maka anak akan tumbuh dan menjadi anak yang berkarakter buruk. Selain itu di dalam memorinya yang diketahuinya adalah hal-hal buruk yang akan terus di ingatnya hingga dewasa nanti. Memori ini akan tersimpan di aklam bawah sadarnya yang sewaktu-waktu bisa munul kembali dalam ingatannya.
Pentingnya orangtua bisa menjaga anak di masa keemasan ini. Memberikan kasih saying yang cukup agar anak bisa menjadi anak yang penuh kasih sayang juga lemah lembut. Anak yang cukup perhatian serta lasih saying dari orangtuanya tumbuh lebih baik dibandingkan anak yang kurang kasih saying dari orangtuanya. Anak cenderung banyak berulah dalam mengekpresikan perasaanya yang tidak terpenuhi tangki cintanya oleh orangtua dan juga kerabat dekatnya.
Bisa dibayangkan betapa negerikannya jika di masa ini sel otak yang tumbuh dengan pesat ini rusak karena kesalahan pola asuh orangtua? Mari kita bahas satu persatu hal-hal apa saja yang dapat merusak milyaran sel otak anak.
1. Bentakan dan Makian
![]() |
| Pixabay |
Dalam masa pertumbuhannya di usia satu sampai tiga tahun adalah masa di mana kita akan sangat terkuras sekali waktu dan energy dalam menjaga anak. Di masa ini anak tumbuh dan berkembang dengan sangat pesat. Anak bergerak aktif dan seakan tidak ada rasa lelah sama sekali. Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, penasaran dengan hal baru yang di lihatnya.
Ketika ada susuatu yang terlihat berbeda dalam penilaiannya, maka anak akan tergerak untuk mencari jawaban dari ribuan tanya dalam kepalanya. Semisal sebuah buku yang menarik perhatian anak. Beberapa anak tertarik untuk membuka, melihat dan membolak balikkan halaman demi halaman. Melihat gambar dan tulisan dengan tenang.
Tapi tidak sedikit juga yang penasaran bagaimana buku bisa berbentuk seperti itu. Rasa penasarannya mendorongnya untuk menyobek buku tersebut, dicabutnya dari pangkal buku dan mengelopek bagian buku yang di lem untuk menjadi satu kesatuan. Beberapa juga penasaran dengan memakannya lalu melepehkannya. Meski sudah begitu, rasa penasaran anak belum juga terpenuhi, hal ini akan berulang sampai beberapa kali yang dengan hal ini mejadi sebab akibat orangtua marah kepada anak.
Cara orangtua marah kepada anak tentu berbeda-beda. Karena dalam hal ini belum tentu semata-semata karena kesalahan anak, mungkin juga karena factor lain yang membuat emosional orangtua semakin tidak stabil. Beberapa diantaranya membentak dan memaki anak.
![]() |
| Pixabay |
Bentakan dan cacian yang diterima anak akan diterimanya dan tersimpan dalam memorinya, di alam bawah sadarnya akan menjadi sebuah luka batin yang cukup berperan dalam tumbuh kembang anak tersebut.
Satu bentakan dan cacian saja bisa merusak satu milyar sel otak anak. Bayangkan jika hal ini sering terjadi dan dalam kurun waktu yang lama. Berapa banyak sel otak anak yang rusak karena kesalahan orang tua? Bentakan dan makian ini akan sulit untuk dilupakan, hatinya tersakiti dan emosionalnya menjadi terganggu sehingga anak menjadi tidak stabil emosinya, mentalnya juga terganggu karena luka batin yang diterimanya.
“satu bentakan atau makian mampu membunuh lebih dari satu milyar sel otak, saat anak terkejutdengan suara, rangkaian menggelembung seperti balon, lalu pecah dan terjadi perubahan warna. Ini baru teriakan,” ujar Gliot.
2. Cubitan dan Pukulan
![]() |
| Pixabay |
“satu cubitan atau pukulan mampu membunuh lebih dari 10 milyar sel otak saat itu juga,” tambahnya.
Beberapa orangtua bahkan banyak orangtua yang harusnya banyak introspkesi diri. Anak nakal, bandel atau bahakn membangkang itu tidak serta merta karena kemauan anak. Bisa saja anak kurang perhatian dan kurang kasih saying dari kedua oragtuanya sehingga anak banyak berulah untuk emndapatkan perhatian dari orangtuanya yang sering di definisikan oleh banyak irangtua bahwa hal tersebut adalah naka nakal.
Padahal tidak ada anak yang ingin bercita-cita menjadi anak yang nakal, karena yang ada adalah anak yang kurang kasih sayang dari kedua orangtuanya. Nakal yang kebanyakan orang maksudhkan adalah sebuah ekspresi anak dalam mengungkapkan apa yang sedang dirasakannya. Karena mereka tidak tahu bagaimana menjelaskan apa yang sedang mereka rasakan, apa yang sedang mereka khawatirkan bahkan mereka tidak tahu bagaimana memberi tahu orangtuanya apa yang mereka inginkan.
Terlalu seringnya penolakan dan bentakan yang diterimanya membuat anak semakin merasa tidak memiliki rumah. Karena rumah mereka yaitu orangtua telah menyakitinya, meeka kehilangan tempat ternyaman untuk berbagi segala rasa, sehingga untuk mengungkapkan rasa yang sulit untuk anak definisikan, anak berulah yang justru semakin memancing amarah kedua oragtuanya. Ketika orangtua tidak mampu mengintrol emosinya, saat bentakan makian tidak mampu menenangkan anak, maka pukulan menjadi salah satu solusi bagi orangtua untuk membuat anak diam.
Padahal, pukulan bukanlah sebuah solusi, anak diam bukan karena menyadari bahwa mereka salah, tapi anak diam karena hatidan fisiknya tersakiti. Karena hal ini anak bisa kehilangan kepercayaan kepada orangtuanya. Anak menjadi depresi karena setiap hal yang dilakukannya selalu salah dimata kedua orangtuanya.
Marah kepada anak di masa keemasan ini (golden age) sangat berpengaruh pada pola pertumbuhan dan perkembangannya. Anak menjadi emosional, jantung anak berdebar lebih cepat yang membuat anak mudah lelah, depresi, kepercayaan kepada orangtua menurun dan masih banyak lagi dampak lainnya.
![]() |
| Pixabay |
Allfams – Lalu bagaimana dan apa yang harus di lakukan orangtua untuk menghadapi anak di masa golden age ini? Jawabannya adalah sabar. Orangtua wajib memiliki stok sabar uang tidak terhingga. Kita ini sedang mempersiapkan generasi penerus agar bisa menajdi pribadi yang baik. Jika di masa pertumbuhannya kita telah merusak milyaran hingga triliyunan sel otaknya, maka apa yang akan terjadi di masa depan dengan generasi-generasi yang telah rusak sel otaknya karena kelalaian orangtuanya?
Membentuk karakter baik anak bukanlah sehari dua hari tetapi seumur hidup kita. Anak kita adalah sebagaimana kita kepada anak-anak kita. Ketika mereka kasar kepada kita, coba ingat-ingat kembali kapan terakhir kali kita berbicara dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang kepada anak-anak kita?
Anak adalah gambaran pola asuh kita, tidak ada anak yang ingi membangkang orangtuanya, karena yang ada adalah orangtua yang salah dalam mendidik anak-anaknya. Lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan anak juga tidak lepas dari tanggungjawab orangtua. Maka bisa dipastikan bahwa segala sesuatu yang terjadi kepada anak dalah karena kesalah yang kita buat sendiri tanpa kita sadari.





Post a Comment for " Awas! Hal Ini Dapat Merusak Milyaran Sel Otak Anak"