Fenomena Kecanduan Gadget Dapat Merusak Kesehatan Mata Hingga Obesitas, Ini Tanda-Tanda dan Dampak Negatifnya!
Kecanduan Gafget Membahayakan Kesehatan
![]() |
Pixabay |
Seiring perkembangan zaman, teknologi gadget turut berkembang makin canggih. Hampir semua hal bisa dikerjakan dengan satu benda kecil yang dapat kita bawa ke mana saja. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa ketika bepergian sudah bisa dipastikan akan membawa benda elektronik ini.
Di era modern ini gadget menjadi sarana yang membantu sekaligus mempermudah kita untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti membaca berita atau novel, menonton, mendengarkan musik, melakukan transaksi keuangan, berbelanja, memesan makanan, dan lain-lain.
Hampir semua orang tidak ada yang tidak bisa mengoperasikan gadget. Bahkan kasarnya, anak yang baru lahir pun sudah mengenal dan sudah berteman dekat dengan benda yang satu ini. Alasannya karena orang tua zaman sekarang tidak mau ribet. Ketika anak rewel, anak menangis, orang tua akan memberikan gadget agar anak segera diam. Padahal, cara ini sebenarnya salah. Namun, masih banyak orang tua yang menganggap jika cara ini adalah alternatif paling ampuh untuk membuat anak anteng.
Saking seringnya disuguhi gadget, banyak anak menjadi jauh dengan orang tua mereka, karena fokusnya hanya tertuju pada gadget. Namun, tahukah Bunda dan Ayah jika ada sindrom kecanduan gadget?
Sindrom kecanduan gadget ini dinamakan nomofobia, berasal dari istilah no-mobile-phone-phobia. Sindrom ini dapat menyerang berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Akan tetapi, yang paling banyak terkena sindrom ini adalah anak-anak, terutama generasi milenial yang memang dasarnya selalu ingin update tentang berbagai hal terbaru.
![]() |
Pixabay |
Banyak yang tidak menyadari jika dirinya atau orang terdekatnya terkena sindrom kecanduan gadget. Untuk itu, kita perlu tahu apa saja gejala atau tanda-tanda kecanduan gadget. Yuk, kenali tanda-tandanya berikut:
1. Tidak bisa menjalani hari tanpa menggunakan gadget
2. Ada keinginan untuk selalu mengecek gadget setiap 5 menit sekali
3. Cemas ketika daya baterai lemah atau mati
4. Selalu menggenggam gadget ketika melakukan aktivitas apa pun, bahkan ketika sedang ke toilet
5. Hal pertama yang dicari ketika bangun tidur adalah gadget
Bun, Yah, adakah salah satu dari 5 tanda di atas yang dialami anak-anak di rumah? Jika ada, usahakan untuk mengurangi durasi screen time pada anak, ya.
Ayah, Bunda, di balik nilai-nilai positif hadirnya gadget dalam kehidupan kita, tentunya akan ada juga hal-hal negatif yang mengikutinya. Meski tampak sepele, alangkah baiknya jika kita tidak mengabaikan kecanduan gadget pada anak. Karena jika dibiarkan, akan banyak sekali dampak negatifnya bagi anak, terutama bagi kesehatannya.
1. Gangguan Pada Mata
![]() |
Pixabay |
Terlalu sering dan terlalu lama menatap layar ponsel bisa membuat mata menjadi kering, terasa pedih atau panas. Apabila kegiatan screen time anak sudah tidak terkontrol, anak sudah kecanduan gadget, maka mata bisa lelah, mata memerah, sehingga terjadilah gangguan pada penglihatannya. Misalnya, mata minus, penglihatan menjadi kabur, dan lain-lain. Untuk itu, alangkah baiknya jika orang tua membatasi durasi screen time anak, agar penglihatan mereka tetap sehat.
2. Anak Mengalami Obesitas
![]() |
Pixabay |
Terlalu asyik bermain gadget membuat anak menjadi malas gerak. Betul nggak, Bun? Sehingga biasanya, setelah makan anak langsung kembali bermain gadget. Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan anak menjadi obesitas loh, Bun, Yah. Yuk, mulai sekarang sering-sering ajak anak untuk melakukan aktivitas fisik, ya.
3. Postur Tubuh Menjadi Bungkuk
![]() |
Pixabay |
Ketika bermain gadget, maka leher akan menunduk. Makin lama bermainnya, makin lama pula leher berada dalam posisi menunduk. Tahukah Bunda? Ketika leher menunduk maka beban pada leher dan tulang belakang menjadi makin besar karena harus menopang beban kepala. Sehingga menyebabkan leher dan punggung akan terasa nyeri dan tidak nyaman. Apabila posisi seperti ini dibiarkan dilakukan secara terus menerus, maka akan sangat berdampak pada postur tubuh anak. Nantinya, anak akan menjadi bungkuk.
4. Anak Menjadi Kurang Bersosialisasi
![]() |
Pixabay |
“Gadget itu mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat.” Bunda dan Ayah setuju nggak sih sama kalimat ini? Kecanduan gadget membuat anak merasa mempunyai dunianya sendiri, sehingga anak akan malas untuk berinteraksi dengan orang tua dan orang-orang di sekitarnya.
Anak hanya akan fokus dengan tontonan atau game pada gadget mereka, sehingga interaksi dengan orang tua dan keluarga pun menjadi berkurang. Akibatnya hubungan antara orang tua dan anak, anak dengan keluarga, hingga hubungan pertemanan pun menjadi renggang karena benda elektronik yang satu ini.
5. Pola Tidur Terganggu
![]() |
Pixabay |
Bermain gadget membuat anak menjadi ketagihan, penginnya main terus-terusan sampai lupa waktu. Bahkan, kebanyakan orang tua membiarkan anak-anak mereka bermain gadget sampai larut malam. Akibatnya adalah pola tidur mereka menjadi terganggu.
Pola tidur yang terganggu jika dibiarkan, lama kelamaan membuat anak mengidap insomnia. Apabila jam tidur tidak terpenuhi sesuai porsinya, maka berbagai penyakit pun akan lebih mudah untuk menyerang tubuh.
Sebagai orang tua, kita tentu tidak ingin hal-hal negatif yang disebabkan oleh kecanduan gadget terjadi pada anak-anak kita. Karena kita tentu selalu menginginkan yang terbaik untuk anak juga selalu berharap jika anak sehat selalu.
Apabila anak sudah mulai menunjukkan gejala-gejala kecanduan gadget, Ayah dan Bunda mungkin bisa mencoba mengatasinya dengan melakukan hal-hal berikut ini :
1. Membatasi Screen Time
Memberi batasan screen time pada anak itu hukumnya wajib loh, Bun, Yah. Karena kalau kita tidak membatasi, maka anak-anak akan lupa waktu. Screen time pada tiap usia juga berbeda-beda loh, Bun.
Pada anak usia di bawah 2 tahun, orang tua tidak boleh membiarkan anak bermain gadget, menonton televisi sendiri. Orang tua harus mendampingi dan mengawasi.
Anak-anak dengan usia 2-4 tahun, durasi screen time yang dianjurkan adalah kurang dari satu jam dalam sehari.
Sementara untuk anak usia 5 tahun ke atas, alangkah baiknya untuk memberikan waktu tidak lebih dari 2 jam dalam sehari.
2. Tunjukkan Ketertarikan Kita Terhadap Apa yang Dilakukan Anak
“Kakak/adik lagi nonton apa? Bunda mau dong ikutan, kayaknya seru.”
“Game-nya seru banget, ya? Ayah boleh gabung?”
Cobalah untuk menunjukkan ketertarikan kita pada apa yang dilakukan oleh anak. Karena dengan begitu, fokus mereka tidak hanya tertuju pada gadget. Namun, apabila anak menunjukkan tanda-tanda tidak ingin diganggu, tugas kita adalah sabar dulu. Tunggu beberapa menit, lalu carilah kesempatan untuk memberi pertanyaan kembali.
Berusahalah untuk membuat fokus anak pada gadget teralihkan dengan mengajaknya mengobrol tentang hal-hal seru.
3. Ajaklah Anak untuk Melakukan Aktivitas Lain
“Hari ini udah cukup ya main gadgetnya, yuk kita main bola di luar.”
“Mumpung Ayah lagi libur, kita jalan-jalan dulu ke luar yuk, tapi gadgetnya biar Bunda yang bawa, ya. Udahan dulu ngegame-nya.”
Supaya anak tidak terus-terusan menatap layar ponsel, Ayah dan Bunda bisa mengajaknya untuk melakukan aktivitas lain. Misalnya bermain ke taman, berkebun, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang bisa membuat anak mengistirahatkan matanya dari layar ponsel.
Lakukan aktivitas seru agar anak tidak merasa jenuh dan kembali pada gadgetnya. Dengan begitu, secara perlahan kita bisa mengatasi kecanduan anak pada gadget.
4. Tetapkan Area Bebas Gadget
Buatlah peraturan untuk tidak bermain gadget di tempat-tempat tertentu, misalnya di kamar tidur atau di meja makan. Di tempat-tempat tersebut, setiap anggota keluarga dilarang untuk bermain gadget. Ayah dan Bunda bisa memberikan konsekuensi jika anak melanggar peraturan.
5. Berikan Jadwal Screen Time
Bunda bisa menentukan jadwal yang sesuai untuk anak bermain gadget dalam bentuk apapun. Kita bisa memberikan pilihan untuk menonton televisi, bermain laptop ataupun ponsel. Biarkan anak memilih pada jam berapa ia ingin menggunakan barang elektronik tersebut.
Dengan membiarkannya memilih sendiri, Bunda sudah memberikan kebebasan serta melibatkan anak dalam mengambil keputusan. Jangan lupa untuk memberikan alternatif kegiatan lain supaya anak tidak bosan dan tidak kembali ke gadget lagi ya, Bun, Yah.
6. Jadilah Contoh yang Baik
Karena anak adalah peniru ulung, maka sebagai orang tua alangkah baiknya kita menjadi contoh yang baik untuk mereka. Apabila kita menginginkan anak tidak bermain ponsel terus menerus, maka kita jangan terus-terusan fokus dengan ponsel. Begitu contoh kecilnya.
Bunda, Ayah, apabila kita ingin anak tidak kecanduan dengan gadget, maka kita harus tegas dengan aturan-aturan yang sudah dibuat. Tidak peduli meski anak merengek ataupun menangis, biarkan saja. Kuncinya adalah tega. Karena kalau kita luluh dengan tangisan atau rengekannya, maka bisa jadi anak akan memanfaatkan hal tersebut untuk meluluhkan hati kita nantinya.
Anak-anak itu cenderung meniru apa yang orang tuanya lakukan daripada apa yang orang tuanya katakan. Untuk itu jadilah orang tua yang melakukan hal-hal yang baik, agar anak juga melakukan hal yang baik pula.
Salam,
Firda Inayah
Post a Comment for "Fenomena Kecanduan Gadget Dapat Merusak Kesehatan Mata Hingga Obesitas, Ini Tanda-Tanda dan Dampak Negatifnya!"